Sistem Hidran Kebakaran mempunyai komponen penting yang sangat vital keberadaannya. Salah satu komponen yang bekerja sebagai penyedot air dan sebagai penyuplai air adalah pompa hidran (hydrant pump). Dimana cara kerja dari pompa hidran adalah menarik air dari tandon air (reservoir) menuju perangkat hidran lainnya. Selain itu pompa hidran juga memiliki peran sebagai pengontrol tekanan yang akan di alirkan menuju jaringan-jaringan hidran.

Pada dasarnya pompa hidran terdapat 3 jenis yang selalu terpasang di rumah pompa, yaitu Jockey Pump, Electric Pump, dan Diesel Pump. Ketiga pompa diatas memiliki fungsi yang berbeda, namun mereka saling berkaitan pada sistem hidran kebakaran.

Apakah anda mengenal Ketiga Jenis Pompa di Atas?

Jockey Pump


Pompa jockey adalah sebuah pompa yang berfungsi untuk menstabilkan tekanan air yang akan menuju jaringan hydrant dari tandon air (reservoir). Pada umumnya jockey pump memiliki 2 cara kerja secara otomatis dan manual. Jockey pump sendiri bekerja pada tekanan 6 bar hingga 8 bar.

Electric Pump


Dari namanya sudah terbayang jika electric pump bekerja dengan menggunakan energi listrik. Secara fungsi electric pump bekerja sebagai pemasok air, untuk dialirkan menuju jaringan hidran. Electric pump sendiri memiliki kelebihan dimana dapat bekerja empat kali lebih extra dari jockey pump.

Diesel Pump


Setiap kelebihan pasti selalu ada kekurangan, dimana pompa yang satu ini bekerja sebagai pengganti electric pump kalau listrik padam. Ketika listrik padam, diesel pump sangatlah berguna sebagai pemasok air dari tandon air (reservoir) menuju jaringan hidran. Namun hal lain jika listrik hidup kembali, fungsi dari diesel pump sendiri menjadi penstabil tekanan air.

Pada rumah pompa terdapat beberapa komponen yang terpasang diantaranya ketiga pompa diatas. Dimana ketiga pompa tersebut bekerja dengan diatur oleh panel kontrol. Panel kontrol sendiri berguna sebagai pengontrol dari kinerja sistem hidran serta berfungsi sebagai pengatur tekanan air dari pompa hidran.